Pola penelitian terdiri dari:
- Masalah
- Kajian Pustaka
- Hipotesis
- Variabel
- Instrumen
- Rancangan
- Sampel
- Data
- Hasil
- Laporan
Tiga langkah besar yang harus dilakukan:
- Penyusunan rancangan penelitian
- Pelaksanaan Penelitian
- Penulisan Laporan.
MENENTUKAN VARIABEL
Pengertian dan Macam Variabel Menurut
Pengertian dan Macam Variabel:
Menurut Sutrisno Hadi, variable
merupakan gejala yang bervariasi.
Misal: jenis kelamin: laki-laki dan
perempuan, berat badan= 40 kg, 50 kg.
Gejala adalah obyek penelitian.
Variabel adalah obyek penelitian yang
bervariasi.
Variabel terdiri dari:
- Kuantitatif, misal luas kota, umur, banyaknya jam
dalam sehari.
- Kualitatif, misal: kemakmuran, kepandaian.
Variabel Kuantitatif, meliputi:
- Variabel diskrit/ variable nominal/ variable
katagorik
Missal: ya dan tidak
Laki-laki dan perempuan
Hadir dan tidak hadir.
- Variabel Kontinum, meliputi:
- Variabel ordinal, misal: panjang, kurang panjang
(pendek)
Pandai, tidak pandai.
- Variabel interval, missal: suhu luar 31o C
Suhu tubuh 37o C
Selisih suhu luar dan tubuh 6o C
- Variabel Rasio: Variabel perbandingan
Missal: berat A 70 kg, berat B 35
kg. Berat A 2xB
Kerangka Proposal Penelitian
Skripsi
Secara garis besar, proposal meliputi:
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. KAJIAN TEORI
BAB III. METODE PENELITIAN
Setelah proposal dikerjakan, maka dibuat
laporan dengan menambahkan:
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Urutan Penyusunan Proposal
A. Judul
Judul memuat jenis, obyek, subyek,
metode, tempat dan waktu penelitian.
Jenis penelitian dapat ditinjau dari
tujuan, kegunaan, metodenya.
Obyek penelitian : sasaran penelitian.
Subyek penelitian: siswa, orang,
atau benda tempat obyek berada.
Metode penelitian: cara yang
dipakai untuk mengumpulkan data dan mengolah data.
Judul tidak harus lengkap, tetapi harus
selalu rigkas dan jelas. Keterangan yang berhubungan dengan judul dapat
dibahas pada batasan masalah.
B. Ruang lingkup
Ilmu pengetahuan dikelompokkan ke dalam:
Cabang
↓
Bidang
↓
Disiplin
Penelitian mencakup: suatu disiplin, bidang atau gabungannya.
C. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Masalah, timbul karena ada kesenjangan
antara harapan dan kenyataan
Cita-cita dan realita
Rencana – pelaksanaan
↓
Ilmiah, sistematis, dan logis
↓
Didapat hasil penelitian.
Bagian ini memberikan rasional mengapa
masalah tersebut penting untuk diteliti, menarik perhatian peneliti, tidak
menimbulkan masalah social, dalam jangkauan peneliti, baik dari segi akademis,
biaya, tenaga, maupun waktu.
Penting di sini dimaksudkan penting
untuk memecahkan masalah actual dan penting untuk pengembangan ilmu.
2. Identifikasi Masalah
Kegiatan untuk menentukan kesenjangan
antara harapan dan kenyataan.
Faktor-faktor apa saja yang terkait
dengan masalah tersebut, memilah-milah menjadi masalah yang lebih kecil.
Memilih masalah yang paling esensial
untuk diteliti.
3. Pembatasan Masalah
Masalah perlu dibatasi agar terdapat dalam jangkauan peneliti.
4. Perumusan Masalah
Merupakan pertanyaan yang perlu dicari jawabannya melalui penelitian.
Masalah harus dirumuskan secara
spesifik. Penelitian tidak boleh terlalu luas, terlalu banyak, atau sudah
diteliti oleh banyak orang lain.
Perumusan masalah selalu dinyatakan dengan kalimat tanya.
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun untuk menemukan jawaban masalah penelitian.
Harus ada hubungan y;ang jelas antara tujuan penelitian dengan perumusan
masalah. Tujuan penelitian selalu dinyatakan dengan kalimat deklaratif.
6. Kegunaan
Penelitian.
Kegunaan praktis untuk menjawab masalah-masalah mikro atau makro.
Kegunaan untuk penggembangan ilmu.
BAB. II
KAJIAN PUSTAKA
Berisi kerangka teori yang merupakan deskripsi teori dan penelitian yang
relevan.
A. Deskripsi teori
Disusun untuk mencari jawaban masalah. Penelitian farmasi pada tingkat
teoritik, peneliti perlu mengkaji sumber acuan pokok.
Sumber acuan umum dan
khusus berupa buku-buku, ensiklopedia dan semacamnya.
Peneliti akan memperoleh teori-teori dan
konsep-konsep dasar dilakukan penjabaran atau analisis, melalui penalaran
deduktif.
B. Penelitian yang Relevan.
Adalah sumber acuan khusus yang berupa penelitian farmasi yang terdapat dalam
jurnal, bulletin, skripsi, dan semacamnya.
Dalam sumber acuan khusus, peneliti akan memperoleh hasil-hasil penelitian yang
terdahulu. Dari penemuan-penemuan atau hasil-hasil penelitian dilakukan
pemaduan atau sintesis, melalui penalaran induktif.
C. Kerangka Teori
Kerangka berfikir berisi gambaran pola hubungan antar variable atau pola
hubungan antar variable atau kerangka konsep yang akan digunakan untuk menjawab
masalah yang diteliti, disusun berdasar kajian teoritik yang telah dilakukan.
D. Hipotesis (bila ada).
Penyusunan hipotesis bisa dari deduksi dan induksi, diharapkan dapat diperoleh
jawaban yang idanggap paling besar kemungkinan kebenarannya. Jawban
inilah yang merupakan hipotesis penelitian.
BAB III.
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Ada 4 jenis desain, dasar peneltian yaitu desain satu factor, desain satu
cuplikan, desain ulangan, dan desain factorial. Penelitian dapat
kombinasi dari desain-desain tersebut.
Ada hubungan yang erat antara jenis desain penelitian dengan teknik analisi
data penelitian.
B. Definisi operasional variable
penelitian.
Desain penelitian berisi hubungan antar berbagai variable atau ubahan yang akan
diteliti. Oleh karena itu diperlukan definisi operasional dari variable
tersebut.
Defininisi operasional penting untuk
menentukan instrument untuk pengumpulan data. Perlu dirinci variable yang
akan diteliti.
Populasi dan Sampel Penelitian,
1. Populasi Penelitian
adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi merupakan subyek tempat
obyek penelitian berada. Penelitian biasanya dilakukan terhadap sample
atau cuplikan, tetapi hasilnya degeneralisasikan terhadap populasi.
2. Sampel penelitian.
Sampel atau cuplikan penelitian adalah bagian dari populasi yang masih memiliki
sifat-sifat populasi.
Sampel harus dapat mewakili populasi
karena hasil-hasil penelitian terhadap sample akan digeneralisasikan terhadap
populasi.
3. Teknik pengambilan sample:
random, strata, area, sistematik, pupossive, quota, cluster, double, atau
kombinasi dari teknik-teknik tersebut.
4. Teknik Pengumpulan Data
a). Instrumen penelitian
Alat ukur yang digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
b)., Teknik pengumpulan data
Cara-cara memperoleh data yang diharapkan.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data penelitian berhubungan erat dengan desain penelitian,
missal anava-AB adalah teknik analisis data penelitian untuk desain factorial
dua factorial. Analisis data tergantung dari datanya, data dapat
dianalisis secara kualitatif, kuantitatif non statistic, statiastika
parametriik, atau statistika non parametric.
C. Alat dan Bahan yang digunakan
Spesifikasi alat dan bahan harus dicantumkan.
Penyusunan seperti dalam petunjuk
penulisan skripsi.
I. JENIS PENELITIAN
A. Penelitian Menurut bidangnya.
1. Pendidikan
2. Sejarah
3. Kimia
4. Biologi
5. Farmasi
6. Ekonomi
7. Kedokteran, dll.
B. Menurut tempatnya.
1. Laboratorium
2. Perpustakaan.
3. Lapangan.
C. Menurut Tujuan
1. Eksploratif: untuk menemukan sesuatu yang baru.
2. Pengembangan
3. Verifikatif: untuk menguji / mengulangi hasil peneliti9an yang
sudah ada.
D. Menurut Tarafnya.
1. Deskriptif.
2. Inferensial
E. Menurut Approachnya
1. Longitodinal (menurut waktu)
Pengamatan minggu ke 1, 2, 3, dst.
2. Cross-sectional (diambil dalam waktu berlainan).